JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengantisipasi potensi defisit pasokan gas akibat penurunan produksi alami (natural declining) dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), keterbatasan infrastruktur, dan tantangan harga.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, mengatakan pasokan gas perusahaan bergantung pada mitra di sisi hulu, sehingga gangguan operasional maupun penurunan produksi langsung memengaruhi distribusi. Saat ini, jaringan pipa baru menghubungkan Sumatra dan Jawa, sementara potensi gas bumi terbesar berada di Indonesia Timur.

Untuk mengatasi kendala pasokan, PGN mengoptimalkan pasokan liquefied natural gas (LNG) melalui fasilitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung. Namun, harga LNG yang lebih tinggi dibanding gas pipa masih menjadi tantangan bagi industri. PGN juga terus berkoordinasi dengan KKKS dan pemerintah untuk memperoleh pasokan dari proyek-proyek gas baru seperti Andaman dan Masela.(*)