Senin, 15 Desember 2025

Breaking News

  • Aksi Heroik Pria Muslim di Pantai Bondi Tuai Pujian Dunia   ●   
  • Perpanjang SIM Bisa Online, Berikut Estimasi Biaya SIM A dan C   ●   
  • Keutamaan Puasa Senin–Kamis yang Dicontohkan Rasulullah SAW   ●   
  • Chef PT SMART Tbk Ujuk Gigi Dalam Grand Opening TBK DCC   ●   
  • Telkomsel Pulihkan Layanan dan Beri Keringanan Tagihan bagi Pelanggan Terdampak Bencana di Sumatera   ●   
Perjalanan Liar ke Gunung Lawu via Babar
Jumat 02 Oktober 2020, 08:38 WIB

Situsnews com,Bojonggede-Pendakian Gunung Lawu oleh Kelompok pemuda penggiat alam bebas Nusantara (Komppas), tidak terfikirkan mendapat rintangan yang cukup hebat. Mengingat jalan pintas menuju pos lima yang dilalui, sesuai anjuran kepala desa. Jalur yang mereka lalui, penuh semak belukar, bahkan selain mengalami kehabisan perbekalan air minum, anggota team juga ada yang mengalami luka-luka.

Tepat pukul 23.00 wib waktu Bogor, Jawa Barat, team Komppas yang diketuai Abdulloh, mulai melakukan pendakian ke Gunung Lawu bersama teamnya yang berjumlah enam orang. Pendakian yang dimulai pada 24 September 2020 itu, bukan merupakan pendakian pertama kalinya. Komppas yang terbentuk di Bojonggede di tahun 2017 itu, kerap melakukan pendakian ke gunung.

Pendakian ke gunung Lawu, merupakan pendakian ke-7 untuk gunung - gunung tinggi. "Pendakian ke gunung Lawu kali ini, sudah kami rencanakan jauh hari sebelumnya," terang Abdulloh pada Situsnews.com beberapa waktu lalu.

Mereka memulai perjalanan ke titik utama basecamp pendakian melalui pintu gerbang Candi Cetho. Ada jalur khusus untuk pendakian dari gerbang Candi Cetho, tetapi karena di tengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang kepala desa, yang menyarankan melewati jalur cepat tuk sampai ke pos 5 yang akan mereka tuju, Abdulloh sebagai kepala team pun mengikuti anjuran sang kepala desa yang ditemuinya itu. 

Mereka menyebut perjalanan ini sebagai perjalanan purba via Babar yang dimulai dari pos 3 sampai pos 5.  "Perjalanan purba ini, kami namakan perjalanan liar, karena kami mendaki melalui jalur yang tidak semestinya, tapi  melewati jalan alternatif yang ditemani penduduk asli daerah setempat, maka kami percaya" ujar Abdulloh.

Perjalanan mereka tidak seperti yang diharapkan, karena jalur ini sudah lama tidak ada yang melewatinya, penuh semak belukar. Anggota team mulai ada yang luka-luka tangannya, bahkan ada juga yang pelipisnya terluka terkena semak duri.

Siang pun berganti malam. Waktu menunjukkan pukul 22.00 wib. Namun,team Komppas belum juga sampai pos 5, seperti yang mereka harapkan, tiba lebih cepat. Team Komppas pun mulai mengalami kelelahan. "Kami pun memutuskan tuk beristirahat," terang Abdulloh, menjelaskan rombongan yang diketuainya mulai alami kelelahan.

"Saat itu nyali saya dan teman-teman sempat merasa ciut," tutur Abdulloh.

Dalam terpaan angin yang kencang, team Komppas pun kerap tidur di sela-sela pohon pinus dan melakukankan perjalanan di kemiringan tebing gunung yang terjal, dan setiap saat bisa menghempaskan mereka pada kecelakaan.

Pagi menjelang, mereka pun mulai melanjutkan perjalanan. Persediaan air mulai habis dan tidak ada air yang bisa mereka jumpai dalam perjalanan. 

Mereka mengantisipasi tuk menjaga stamina tubuh mereka dengan membawa bekal madu yang ditaruh dalam plastik dan bisa mereka hisap-hisap selama dalam perjalanan.

Berbekal pengamalan dan latihan yang mereka lakukan sebelum perjalanan, membuat fisik mereka terjaga.

Menjelang pukul 08.30 wib, akhirnya mereka sampai di Padang Savana (pos 5). Di sisa tenaga, mereka mulai melanjutkan pendakian ke Gunung Lawu dan melewati Padang Savana yang membentang sepanjang perjalanan. 

Mereka juga melewati Gupak Menjangan (tempat yang biasa didatangi kawanan menjangan di musim hujan) juga melewati lokasi yang sangat mistis di Gunung Lawu, yaitu Pasar Dieng (pasar setan).

Konon di lokasi ini banyak pendaki yang alami halusinasi dan gangguan tertentu.

Beberapa ratus meter sebelum sampai puncak, mereka sampai di Hargo Dalem (warung tertinggi di dunia). Mbok Yem, penjaga warung ini sangat viral, "Beliau
menyediakan makanan dan minuman untuk para pendaki," kata Abdulloh.

Perjalanan pun dilanjutkan tuk mendaki ke puncak Lawu. Kurang lebih 1 jam perjalanan, sampailah mereka di Puncak Lawu di ketinggian 3, 265 mdpl. 

Mereka mulai mentafakuri kebesaran Allah SWT yang merupakan misi dari pendakian mereka ke Gunung Lawu.

Setelah puas menikmati indahnya alam dari ketinggian puncak Gunung Lawu, mereka mulai meninggalkan Puncak Lawu dan kembali turun. "Kali ini kami turun melalui jalur resmi Candi Cetho," lanjut Abdulloh.

Team Komppas pun tiba di basecamp dengan selamat

"Alhamdulillah...kami sampai ke basecamp awal pendakian dan seluruh personil team dalam keadaan sehat Wal Afiat," ujar Abdulloh menutup pembicaraan.

Reporter  : Risa

Editor       : Dpriyatna




Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Jumat 12 Desember 2025
Besok, Masjid Raya An-Nur Riau Gelar Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Korban Bencana Sumatera

Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Rabu 19 November 2025
Hindari Antrian Pembayaran PKB: Publik Dihimbau Manfaatkan Varian Layanan Samsat

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top