Minggu, 14 Desember 2025

Breaking News

  • FPK Riau Kunjungi Kuansing, Bupati Tekankan Keragaman sebagai Modal Pembangunan   ●   
  • Lelah Boleh, Menyerah Jangan: Catatan Kemenangan Setelah Tujuh Kekalahan   ●   
  • Koordinasi Kebijakan, FPK Riau Lakukan Kunjungan Kerja ke Kemendagri   ●   
  • Pelantikan Dihadiri Wako, ICMI Siap Sumbang Pemikiran Untuk Pembangunan Pekanbaru   ●   
  • Jelang Berakhirnya Program Pemutihan, Samsat Riau Perpanjang Pelayanan Hingga Pukul 16.00 WIB   ●   
Lelah Boleh, Menyerah Jangan: Catatan Kemenangan Setelah Tujuh Kekalahan
Sabtu 13 Desember 2025, 18:10 WIB
Foto bersama dengan kawan-kawan usai perlombaan. (foto pribadi)

Feature

Reyvano Alfarizi *)

Langit hitam. Semesta serasa kelam. Bintang-bintang menatap diam. Angin malam menampar jendela kaca bus setengah terbuka. Di dalamnya, seorang remaja duduk gelisah di bangku berwarna biru. Pikirannya gusar saat hatinya berbisik; menang atau kalah untuk kesekian kali.

Bus Malam

Bus kian jauh meninggalkan gedung tempat dimana sebuah perlombaan adu ketangkasan akademik baru saja usai. Remaja itu menjadi salah satu peserta. Ia utusan sekolah. Apakah sekaligus mewakili kecamatan, atau kabupaten, atau kotamadya bahkan jika mungkin mewakili provinsi ke kancah nasional itu urusan lain. 
 
Gedung itu berada di dalam kampus. Barangkali salah satu gedung program studi atau fakultas di Universitas Negeri Padang (UNP) di Jalan Prof Dr Hamka, Kampus Air Tawar, Padang Sumatera Barat. Ia tak sempat mencermati.
 
Sengaja memilih duduk di bangku dekat jendela kaca yang mulai berembun, lamat-lamat ia melihat bayangan wajah murungnya di kaca itu. Ia merapatkan jaket ke badan, sementara udara malam seperti tak ingin kompromi.    
 
Terkenang Padang
Seketika ia membiarkan pikiran melanglang buana. Bukan ulah terpesona akan rancaknya Masjid Raya Sumbar, dimana nama masjid kebanggaan urang awak itu diambil dari nama seorang imam besar di Masjidil Haram, yakni Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yang diresmikan pada 7 Juli 2024 silam oleh Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi. 
 
Seperti diketahui, keunikan tempat ibadah tersebut terletak pada arsitektur tanpa kubah yang khas dengan atap gonjong rumah gadang, interior tanpa tiang penyangga di tengah serta ukiran Asmaul Husna di mihrab yang menyerupai Hajar Aswad, memadukan filosofi Islam dengan budaya Minangkabau (adat bersandi syarak) melalui simbol mata air, bulan sabit dan rumah gadang. 
 
Juga bukan terbuai akan keelokan Pantai Padang, dimana lokasinya berada di jantung kota, sehingga warga setempat lebih akrab menyebutnya "Taplau" anonim dari "Tapi Lauik" atau tepi laut. 
 
Jangan menyebut pergi ke Padang, kalau tak singgah di 'Taplau,' begitu ungkapan mereka yang terpukau dengan Taplau yang menyajikan perpaduan keindahan alam berpasir putih, ombak tenang dan sunsetnya menawarkan  merah tembaga kala surya senja pulang ke sarang.
 
Hanya lima menit dari pusat kota, akses ke beberapa sudut kota seringan menjentikkan jemari tangan, fasilitas lengkap seperti trotoar, mushala, wahana anak hingga beragam sajian kuliner khas Minang menjadikan Pantai Padang tujuan  utama rekreasi keluarga, terutama saat matahari condong ke barat atau musim liburan tiba.
 
Bergelut Pikiran
Namun, ia justru bergelut dengan pikiran seakan enggan menerima kenyataan dalam pengerjaan soal tes dalam perlombaan tadi siang, ia melakukan sesuatu hal yang keliru; rumus tertukar.
 
Kadang memang, harapan tak seindah impian. Kata bijak itu terdengar indah, tapi guna melakoninya susah setengah mati.
 
“Untuk apa semua ini.....?” tak sadar ia bergumam pada diri, saat kelam kian pekat.  
 
Kepulangan dari Padang ke Payakumbuh (jaraknya 120 kilometer, durasi waktu lebih kurang 3 jam perjalanan) malam itu rupanya menjadi sebuah cerita panjang yang akan ia pahat dalam ingatan selama hayat di kandung badan. 
 
Karena, untuk pertama kali dalam hidup, ia mengemukakan sebuah pertanyaan dan mesti ia jawab sendiri.
 
***
Medio 2022, ia ingin memakai nama samaran sebagai Andika. Konon, nama itu ia comot dari nama seorang kawannya yang juga sering mengikuti lomba akademik di berbagai iven.
 
Usianya 13 tahun. Tinggi berat badannya cukup ideal ukuran remaja jaman sekarang, kulitnya sawo matang. Terlahir sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara. 
 
Sang ayah bekerja sebagai toolpusher di perusahaan migas ternama, Chevron dan ibu sebagai abdi negara, guru kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar. 
 
Ia tercatat sebagai salah satu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Payakumbuh. 
 
Untuk diketahui, SMP Negeri 1 Payakumbuh termasuk sekolah favorit di Kota Payakumbuh. Sekolah ini dikenal unggul dalam prestasi akademik dan non akademik, serta memiliki reputasi kuat dalam pengembangan karakter dan inovasi siswa.
 
Melansir sebuah sumber "10 SMP Terbaik  di Payakumbuh Berdasarkan Nilai UN" dan situs resmi sekolah, ada beberapa alasan SMPN 1 Payakumbuh dianggap favorit, diantaranya; reputasi akademik tinggi, sekolah ini secara konsisten masuk dalam daftar 10 besar SMP terbaik di Payakumbuh berdasarkan nilai Ujian Nasional.
 
Berikutnya, akreditasi dan kualitas pendidikan. Sekolah ini telah terakreditasi A dan dikenal memiliki standar pendidikan yang baik, termasuk dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(Iptek) dan penguatan karakter.
 
Kemudian, program unggulan dan inovatif. SMPN 1 Payakumbuh aktif mengembangkan program seperti Gerakan Literasi Sekolah, Budidaya Lele Mandiri, Game Edukasi, dan Recycle dan Berkarya, yang menunjukkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan lingkungan.
 
Lalu, daya tarik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tinggi.Setiap tahun, SMPN 1 Payakumbuh menjadi salah satu tujuan utama dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dengan jumlah pendaftar yang tinggi dan seleksi yang kompetitif.
 
Di samping, lingkungan belajar yang mendukung. Sekolah ini mengusung visi “Unggul, Beriman, Berkarakter, Menguasai Iptek dan Berwawasan Lingkungan,” yang mencerminkan komitmen terhadap pendidikan holistik.
 
Sampai di situ, langkahnya untuk mendapatkan pendidikan sekaligus sekolah terbaik sudah berada dalam pangkuan. Tapi entah kenapa, malam itu ia masih enggan percaya, kenapa tak keluar menjadi yang terbaik di iven tadi siang di Kota Padang? 
 
Sementara beberapa iven sebelumnya, sudah lebih dari cukup untuk membuktikan, ia adalah sang penantang, bukan pecundang. Tapi itu tadi, hasilnya nihil. 
 
Ragam Perlombaan
Padahal, deretan iven di bawah ini cukup bercerita, bagaimana seorang Andika terus mencoba melangkah lebih jauh. Jatuh bangun, trial and error hal biasa baginya demi sebuah pembelajaran. Lihatlah beberapa ajang perlombaan berikut, dimana ia mencoba peruntungannya;  
 
Pertama, JSCO JSCO 2023, yakni Junior Science Competition 2023, sebuah kompetisi sains tingkat SMP/MTs se-Sumatera Barat yang diadakan pada 4-5 November 2023 oleh Himpunan Mahasiswa Departemen IPA Universitas Negeri Padang (UNP).
 
Melibatkan babak penyisihan, semifinal dan final secara offline, dengan materi lomba Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk mencari siswa cerdas di bidang sains. 
 
Kedua, FLASHCO 2023, adalah nama acara atau kegiatan yang diselenggarakan oleh SMAN 2 Payakumbuh pada tahun 2023. Kemungkinan besar merupakan singkatan untuk Festival, Lomba, Seni dan Hiburan atau semacam acara tahunan sekolah yang melibatkan berbagai kegiatan kreatif dan kompetisi bagi siswa.
 
Ketiga, SMAPSiC XIV 2024, adalah singkatan dari SMANSA Padang Science Competition, sebuah kompetisi sains tahunan pra-olimpiade regional yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Padang, Sumatera Barat, untuk pelajar tingkat SMP dan SMA di seluruh Sumatera. 
 
Tujuan utama SMAPSiC adalah untuk mengasah kemampuan kognitif, kreativitas dan mental kompetitif siswa di bidang sains. Kompetisi ini mencakup berbagai mata lomba, yakni Tingkat SMA: Astronomi, Geografi, Fisika, Matematika, Komputer, Kimia, Ekonomi, Kebumian, dan Biologi. Tingkat SMP: Matematika, Biologi, Fisika, dan IPS.  Lomba lainnya: Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Cerdas Cermat (LCC) 4 Pilar Kebangsaan. (sumber web resmi SMAPSic). 
 
Keempat, SMANTRICIO 2024, adalah nama kegiatan yang diselenggarakan oleh SMAN 3 Batusangkar, Sumatera Barat.  Pada tahun 2024, kegiatan ini dikenal sebagai "SMANTRICIO dan Semarak SMANTHREE 2024". Acara ini merupakan salah satu agenda tahunan sekolah tersebut yang mencakup berbagai kegiatan dan lomba. 
 
Terdapat berbagai lomba yang diadakan, salah satunya mencakup bidang astronomi, terlihat dari adanya referensi soal-soal OSN Astronomi yang terkait dengan Smantricio.
 
Kelima, OSN-K MATEMATIKA 2024, adalah Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten/Kota untuk mata pelajaran Matematika yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemdikbudristek untuk menjaring siswa berbakat dari jenjang SMP dan SMA, sebagai seleksi tahap awal menuju OSN tingkat provinsi (OSN-P) dan nasional.
 
Iven ini menguji kemampuan logika, penalaran serta konsep matematika yang mendalam dengan materi kombinatorika, aljabar, geometri, bilangan, dan statistika, melalui soal-soal yang dibagi menjadi kemampuan dasar (isian singkat) dan lanjut (pilihan ganda/esai, tergantung jenjang).
 
Poin-poin penting tentang OSN-K Matematika 2024; Tingkat Seleksi, OSN-K adalah tahap seleksi pertama setelah seleksi tingkat sekolah (OSN-S) sebelum melaju ke OSN-P (Provinsi) dan OSN Nasional. Penyelenggaranya, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek. Tujuan, menemukan dan mengembangkan potensi serta bakat siswa di bidang sains, khususnya matematika. Peserta, siswa SMP dan SMA/MA yang lolos seleksi di tingkat sekolah. 
 
Materi tingkat SMP meliputi; Aljabar, Geometri, Kombinatorika, Bilangan, Statistika. Tingkat SMA; mencakup materi kurikulum hingga materi tambahan yang lebih mendalam (di luar kalkulus dan statistika dasar) dengan fokus pada penalaran.
 
Format soal, Kemampuan Dasar (KD), berupa isian singkat (jawaban akhir berupa bilangan bulat). Kemampuan Lanjut (KL), yaitu pilihan ganda atau esai (tergantung jenjang/tahun). Waktu penyelenggaraan, tingkat Kabupaten/Kota (OSN-K) biasanya dilaksanakan sekitar bulan Maret.  
 
Intinya, OSN-K Matematika 2024 adalah kompetisi bergengsi di tingkat kabupaten/kota yang menjadi batu loncatan bagi para siswa jenjang SMP dan SMA untuk menunjukkan keunggulan mereka dalam matematika. 
 
Keenam, BATIK BIRRU13 2024, adalah acara tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh OSIS SMAN 1 Padang Panjang untuk siswa-siswi SMP/MTs, membawa tema "Sunlit Serenade" dan memperkenalkan cabang lomba baru, seperti Birru Linguistic (Cerpen, Puisi, Pidato) dan Birru Olympiade (Mata Pelajaran) serta Birru Art (Seni) menjadi ajang kompetisi kreativitas dan akademis terbesar dengan ribuan pesert.
 
Lebih detail tentang Batik Birru13, penyelenggaranya OSIS SMAN 1 Padang Panjang. Peserta adalah siswa-siswi tingkat SMP/MTs sederajat.  Tahun 2024 iven edisi ke-13 memecahkan rekor peserta (lebih dari 3000). Tema-nya "Sunlit Serenade". Cabang Lombanya Birru Linguistic; Cipta Cerpen, Cipta Puisi, Speech, Story Telling. Birru Olympiad; Biologi, Fisika, Matematika, IPS, Bahasa Inggris. Birru Art: Tari Kreasi, Solo Song, Desain Poster. 
 
Iven tahunan ini merupakan festival kompetisi multi bidang yang menggabungkan seni, budaya dan akademis yang sangat populer di kalangan pelajar SMP di wilayah Padang Panjang dan sekitarnya. 
 
Ketujuh, PEKAN FISIKA UIN Mahmud Yunus Batusangkar, adalah sebuah acara atau kegiatan rutin yang diselenggarakan Program Studi (Prodi) Fisika di UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Bertujuan mempromosikan ilmu fisika, mengembangkan minat dan bakat mahasiswa serta menjadi wadah kompetisi bagi pelajar SMA/Sederajat se-Sumatera Barat.
 
Tujuan utama PEKAN FISIKA mengenalkan Fisika atau menunjukkan bahwa Fisika itu menarik, relevan dan memiliki banyak aplikasi di kehidupan nyata, bukan sekadar teori di kelas. 
 
Kemudian, mengembangkan minat, yakni mendorong siswa dan mahasiswa  lebih mendalami Fisika. Ajang kompetisi ini diyakini menjadi platform bagi pelajar untuk menguji kemampuan melalui olimpiade atau lomba. Sebagai wadah kreativitas, iven ini mempertunjukkan karya inovatif mahasiswa di bidang Fisika. 
 
Kegiatan yang sering diadakan; Olimpiade Fisika (untuk siswa SMA), seminar nasional/ webinar, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), workshop atau pelatihan serta pameran sains. Penyelenggara Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisika atau Prodi Fisika UIN Mahmud Yunus Batusangkar.  
 
Secara sederhana, PEKAN FISIKA adalah festival sains tahunan yang membuat Fisika menjadi hidup, aktif dan kompetitif, khususnya di lingkungan UIN Mahmud Yunus Batusangkar dan Sumatera Barat. 
 
Di dalam bus itu, teman-temannya pun hanyut dalam lelap. Beberapa lainnya masih bercanda dan tertawa pelan di bangku belakang. 
 
Tapi pikirannya masih bergelut dengan setiap soal dan rumus yang tertukar tadi. Semakin larut, pikirannya justru kian tak gampang dibujuk. Alhasil, kondisi demikian membuatnya sukses melawan rasa kantuk.
 
Keberhasilan Tertunda
Kata bijak menyebut, "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda." Boleh saja ada yang mencibir, itu hanyalah  cara yang kalah menghibur diri. Namun, bukanlah itu lebih baik daripada meratapi kekalahan tanpa bisa mengambil pelajaran? 
 
Maka,  meski bukan kemenangan yang ia bawa malam itu, namun sebuah pelajaran berharga tentang apa artinya berjuang menancap hebat di dada. 
 
Ini bukan pertama kalinya keberuntungan tak jatuh dalam pangkuan. Tak ayal, ia tak merasa mengikuti lomba, tapi mengoleksi ragam motif sertifikat peserta semata. "Sekecil apapun pencapaian, mesti ia apresiasi." Ia memompa semangat ke dalam diri. Bertubi-tubi dan untuk kesekian kali. 
 
Tercatat, tujuh kali sudah ia mengikuti iven olimpiade bidang sains. Ketujuhnya pulang tanpa piala alias tangan hampa. Maka, jadilah malam itu ia  merasa sia-sia bertandang ke Kota Bengkuang tersebut.
 
Banyak sudah yang ia berikan dan korbankan; dari waktu, pikiran dan tenaga. Beberapa kali, sempat ia ingin berhenti mengikuti  yang namanya pertandingan ataupun perlombaan, jika tanpa membawa kegemilangan.   
 
Motivasi dari Orangtua
Pernah suatu malam, matanya tertumbuk pada tumpukan beberapa buku tebal di hadapannya. Lembaran dan cabikan kertas tergeletak di meja. Jiwa dan raganya pun tak lagi berdaya. 
 
"Percayalah, kegagalan bukan akhir, tapi jeda dan proses menuju keberhasilan," pesan sang ayah menjadi penyangga utama di setiap langkah kala goyah. "Meskipun gagal berulang kali, semangat jangan padam ataupun memudar. Jangan mudah menyerah," tambah sang ayah di suatu pagi.
 
Kalau sudah begitu, tenaganya terasa terisi kembali. Tekad dan niat kembali kuat, sehingga ia ingin kembali mencoba dan terus berlatih tanpa kenal lelah atau kenal kata putus asa. 
 
Begitu pun rekannya, tak kalah menyalahakan api semangat bertanding kepadanya. Keduanya membicarakan kegagalan pada lomba sebelumnya di perpustakaan sekolah menjelang siang. 
 
“Kalau aku gagal hari ini, mungkin Tuhan telah menyiapkan keberhasilan terbaik yang akan datang besok,” ucap rekan itu, sembari mengambil buku Matematika dari rak paling atas perpustakaan SMPN 1 Payakumbuh. 
 
Dalam kondisi demikian tak ada kata lain, segala rumus angka angka mesti ia jinakkan, bukan ia elakkan.
 
Terus Berlatih
Keteguhan untuk terus berusaha, doa dan dukungan orang tua membuat dirinya tak ingin berhenti untuk terus belajar. 
 
Masih segar dalam ingatannya, awal mengikuti olimpiade adalah karena dorongan ayah ibunya. Apalagi sang ayah di masa sekolah dan kuliah  mencatatkan diri dengan seabrek prestasi. Tentu, ia ingin mengikuti  jejak dan langkah hebat sang ayah. 
 
Sejatinya, kedua orangtua itu tak pernah menuntutnya selalu menang, namun mengapresiasi apapun hasil yang didapatkan si bungsu tercinta itu. 
 
“Gak apa-apa kalau kamu belum menang, yang penting kamu sudah berusaha yang terbaik,” kalimat sederhana yang dilontarkan oleh sang ibu yang selalu menjadi bahan bakar semangat bagi Andika setiap hari.
 
Bagi sebagian temannya, barangkali itu terdengar hanya sekadar kata penghibur. Tapi baginya, itu janji yang sungguh-sungguh. Ia bukan orang yang menunggu kesempatan datang, ia menciptakan kesempatan lewat ketekunan kecil serta langkah yang pernah lelah. 
 
Persiapan Lomba
Belajar tiga jam setiap malam di meja kayu penuh buku dan kertas coretan isi angka berserakan. Itu yang dia lakukan setiap jadwal lomba sudah dekat. Membaca buku di waktu luang, mencatat ulang materi, aktif bertanya pada guru atau mencari informasi dan tips lewat internet. 
 
Hal biasa yang dilakukan Andika, membuat teman-temannya yang lain berdecak kagum. Perjuangan yang terlihat sederhana, tapi ia lakukan dengan penuh semangat dan ketekunan.
 
Selain belajar lebih keras buat berlaga di olimpiade selanjutnya, Andika juga harus mengatur waktu antara belajar di kelas, hubungan sosial dengan kawan-kawan serta waktu untuk latihan ekstrakurikuler.  
 
Waktu 24 jam terasa tak cukup menyelesaikan semua hal. Bentrok jadwal tiga ekstrakurikuler yang ia ikuti hanya bagian kecil dari semua hal yang harus ia tuntaskan dalam sehari. 
 
Mengorbankan waktu liburan bersama keluarga, menolak ajakan main teman sebaya, semua tercurah untuk belajar dan berlatih soal-soal dengan harapan mendapatkan hasil terbaik dalam kompetisi yang sudah di depan mata. 
 
Waktu berlari tanpa permisi. Bus tiba di SMPN 1 Payakumbuh pukul 01.30 dinihari. Berhenti tepat di depan gerbang besi berwarna kuning terang. 
 
Semua siswa dan guru yang berpartisipasi melangkahkan kaki melewati tangga bus itu secara beratur. Begitu semua penumpang turun, bus itu meraung kencang membelah malam. 
 
Baginya, malam menjelang pagi terasa datar. Tenang tapi kosong, jalanan sepi, hanya lampu kota yang menyala di bibir jalan. 
 
Rasa kantuk membuat mereka ingin lekas sampai di rumah masing-masing. Merebahkan badan kembali ke pangkuan keluarga sebagai tempat pulang terbaik.
 
Begitu pun Andika, matanya tak lagi berbinar. Ada kelesuan tergambar di sana. Senyum yang biasanya memnghiasi wajahnya berupah pahit. 
 
Melawan Diri
Ia mungkin belum menang lomba, tapi ia menang melawan dirinya sendiri. Menang dari putus asa dan keinginan untuk berhenti. Setiap soal yang gagal dijawab di setiap malam yang digunakan untuk belajar lalu memecahkan jalan keluarnya. Semua itu menyatu membentuk karakter dirinya yang tak gampang patah arang. 
 
Bus malam itu silahkan melaju tak kira waktu. Tapi bayangan dirinya di jendela kaca malam itu tetap hidup di pikirannya tanpa jeda. 
 
Mungkin suatu saat semua usaha itu akan berarti, karena yang membuat seseorang juara bukan medali di leher ataupun piala di tangannya, tapi kemauan untuk selalu mencoba dan mencoba.
 
Nyatanya, kerja keras memang tak mengkhianati hasil. Di SPENSABA 2025, yakni Spensaba Talent Contest kompetisi tahunan yang ditujukan bagi pelajar tingkat SD/MI dan SMP/MTs di seluruh Sumatera Barat, ia meraih juara pertama dalam bidang matematika tingkat Provinsi Sumatera Barat.
 
"Sejujurnya belum mengetahui masa depan secara spesifik dengan melihat dunia yang semakin lama semakin berkembang, akan tetapi akan mencoba menggapai cita citanya yang mengarah kepada pemprograman dan sains," tekad Andika atau remaja itu untuk kesekian kali. 
 
Dan, remaja itu adalah aku. (*)
 
*) Siswa kelas 10.E1 SMAN 2 Payakumbuh, Sumatera Barat
 

 




Editor : Arlen Ara Guci
Kategori : Daerah
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Jumat 12 Desember 2025
Besok, Masjid Raya An-Nur Riau Gelar Tabligh Akbar dan Penggalangan Dana untuk Korban Bencana Sumatera

Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Rabu 19 November 2025
Hindari Antrian Pembayaran PKB: Publik Dihimbau Manfaatkan Varian Layanan Samsat

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top